Operator Dapodik adalah orang yang bertugas sebagai tenaga
untuk memasukkan data ke dalam aplikasi yang tersedia berdasarkan sumber data.
Tugas operator hanya peng-input data dan bukan perancang, pengolah data
(kecuali operator oleh kepala sekolah). Setelah peng-input-an data, operator
melakukan tugas meng-upload ke server kemdiknas sebagai pusat data.
Akan tetapi
sistem aplikasi pendataan sekolah yang ternyata masih jauh dari kesempurnaan,
menjadi problema bagi operator dapodik. Sosialisasi teknis aplikasi pendataan
yang tidak merata menyebabkan beberapa operator kesulitan memasukkan data
dengan benar. Koneksi internet yang kadang terganggu, serta server pusat yang
terkadang trouble, membuat operator semakin sulit melaksanakan tugasnya.
Saat ini,
dapodik yang dilakukan secara online telah digunakan sebagai dasar Tunjangan Profesi Guru dan hasilnya masih
banyak PTK yang kecewa dengan tidak terbitnya SKTP (SK Dirjen) untuk mencairkan
tunjangan sertifikasi guru. Dengan tidak terbitnya SKTP, operator Dapodik
dituding sebagai biang keladi. Benarkah demikian? Jawabannya bisa YA atau
TIDAK.
Kesalahan
utama yang disebabkan oleh operator dapodik sekolah adalah tidak
meng-update data terbaru, sedangkan sistem membaca data terbaru. Kesalahan lain
adalah pengisian data yang salah. Operator adalah manusia yang tidak lepas dari
kesalahan, seperti penulisan nama, tanggal lahir, NUPTK, dan identitas lain
yang salah.
Terkadang,
ada juga seorang operator dapodik yang bekerja dengan setengah hati, entah
keterpaksaan atau “ongkos” tenaga yang tidak sesuai, akhirnya melakukan entry
data terkesan asal-asalan, tidak tahu benar atau salah. Celakanya, kepala
sekolah atau PTK lain tidak perduli atau mengecek ulang.
Jika
operator telah bekerja dengan baik dan meng-input data sesuai dengan data yang
ada, namun data Dapodik pusat tidak sesuai, bisa disebabkan oleh sistem itu
sendiri. Mengingat aplikasi data sekolah menggunakan sistem online, dukungan
server yang tidak stabil dapat menggagalkan proses upload data, artinya data
yang dikirim tidak diterima secara utuh. Hal ini bisa menimbulkan ketidak
singkronnya antara data yang diupoad dengan versi cetaknya. Dan ini dapat
dijadikan senjata oleh PTK untuk menyalahkan operator dapodik sekolah.
Selain itu,
kesadaran pentingnya dapodik masih dianggap remeh oleh PTK. Hal ini
dibuktikan dengan pengisian data yang kurang sempurna dan terkesan seadanya.
Meski beberapa kali operator dapodik sekolah agar meng-update data atau jika
ada perubahan tentang identitas PTK dan sekolah, tindaklanjutnya sangat lambat.
Jika sudah begini, apakah operator disalahkan?
Menjadi
operator dapodik sekolah, gampang-gampang susah. Cukup berbekal dapat mengoperasikan komputer, tinggal
memasukkan data yang telah dibuat oleh PTK ke dalam aplikasi pendataan kemudian
kirim ke server pusat. Susahnya, jika ada kesalahan operator yang jadi sasaran,
entah apa sebabnya. Padahal, jika dapodik online terus diberlakukan, makin
berat tugas dan tanggung jawab operator.