SDN Sukorejo 01 Gondanglegi, bertekad ikut mencerdaskan kehidupan bangsa sebagaimana tujuan negara Indonesia!

Sabtu, 31 Desember 2011

Perayakan Pergantian Tahun 2012

TAHUN Baru biasanya identik dengan hal-hal yang menggembirakan. Bagi sebagian orang, Tahun Baru selalu ditunggu sebagai masa-masa untuk berlibur dan ber-refreshing setelah bekerja sepanjang tahun.

Rasanya sah-sah saja merayakan pergantian tahun (old and new) dengan berbagai pesta maupun acara seperti: kumpul bersama, mengadakan barbecue, pesta kembang api, hingga acara berkeliling kota untuk sekadar ikut meniup terompet di antara kemacetan lalu lintas di saat jam tepat menunjukkan pukul 00.00.

Akan tetapi, berbagai kegiatan yang dilakukan untuk menyambut datangnya tahun yang baru juga harus dilihat dari manfaat maupun sisi negatifnya, dan bukan hanya berdasarkan kesenangan belaka.

Bermain mercon dan kembang api adalah hal yang sebaiknya tak dilakukan (lagi) dalam berbagai perayaan yang ada.

Sayangnya, dalam berbagai acara yang mengisyaratkan kegembiraan, bermain mercon dan kembang api sudah bagaikan hal yang tak terpisahkan. Bagi sebagian orang, merayakan pergantian tahun tanpa mercon atau kembang api, seperti ada yang kurang. Ya, kurang semarak, kurang gaul, kurang seru, dan kurang berkesan!

Tapi, sadarkah masalah yang ditimbulkan dari bermain mercon dan kembang api adalah masalah serius yang sedang menjadi perhatian dunia saat ini, yakni pemanasan global?

Bermain mercon/kembang api selain berbahaya dan berpotensi menimbulkan kecelakaan seperti yang telah sering terjadi. Emisi yang dihasilkan dari pembakaran mercon dan kembang api dalam jumlah yang banyak dan dilepas ke udara, dapat memicu dan memperparah pemanasan global.

Dampak mengerikan dari pemanasan global tentunya merupakan hal yang telah kerap kita dengar, bahkan tak jarang kita rasakan juga, seperti kemarau berkepanjangan, timbulnya berbagai bencana kekeringan, gagal panen di berbagai negara yang memicu terjadinya kelaparan, mencairnya es di kutub yang memicu terjadinya banjir di berbagai negara, cuaca dan iklim yang tak menentu, serta berbagai penyakit yang timbul sebagai akibat dari rusaknya lapisan ozon Bumi, dan sebagainya.

Bayangkan, perayaan Tahun Baru Masehi adalah perayaan yang dilakukan semua orang tanpa terkecuali di muka bumi ini. Jika setiap kota di setiap negara dengan (hampir) setiap penduduknya merayakan Tahun Baru Masehi dengan mercon dan kembang api, berapa emisi yang sukses disumbangkan bagi Bumi? Bisa dibayangkan upaya yang dilakukan untuk menyelamatkan Bumi yang telah susah payah dilakukan sepanjang tahun oleh sekelompok manusia, mungkin telah tersiakan dalam satu hari saja.

: "Tolong jangan lagi bermain mercon/kembang api" atau "Tolong jangan melakukan pembakaran kertas dan sejenisnya" untuk menghemat SDA dan menyelamatkan Bumi. Namun, ada yang berpendapat, jika kita tak bermain mercon/kembang api, bukankah mereka di belahan Bumi lain tetap ada yang bermain juga?

Dalam hal ini, alangkah baiknya jika kita dapat mengendalikan diri dan memulai sebuah tindakan baik dari diri kita sendiri, untuk kemudian menjadi teladan bagi orang lain. Selain itu, sedapat mungkin kita berusaha untuk tidak ikut merusak Bumi yang menjadi penopang kehidupan kita semua.

Meski bermain mercon/kembang api bukanlah penyebab utama pemanasan global atau rusaknya Bumi, namun usaha pencegahan kerusakan Bumi wajib kita upayakan dari hal paling kecil sekali pun. Dan, bukan karena sok idealis, tanpa mercon dan kembang api, bukankah tanggal 1 Januari tetap akan tiba dan berlalu untuk kemudian tiba lagi?

Mari sambut tahun baru 2012 dengan bijak dan tak lupa bersyukur atas berkat-Nya di hari kemarin dan kesempatan yang diberikan-Nya kepada kita untuk melangkah di tahun 2012.

Semoga dengan kesadaran kita, perayaan pergantian tahun tidak menjadi semacam upaya "menghancurkan Bumi". Selamat Tahun Baru 2012!

Kriteria Kelulusan Tahun Pelajaran 2011-2012

BAB II
KRITERIA KELULUSAN PESERTA DIDIK DARI SATUAN PENDIDIKAN
Pasal 2
Peserta didik dinyatakan lulus dari satuan pendidikan setelah:
a. menyelesaikan seluruh program pembelajaran;
b. memperoleh nilai minimal baik pada penilaian akhir untuk seluruh mata pelajaran yang terdiri atas:
     1) kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia;
     2) kelompok mata pelajaran kewarganegaraan dan kepribadian;
     3) kelompok mata pelajaran estetika, dan
     4) kelompok mata pelajaran jasmani, olah raga, dan kesehatan;
c. lulus US/M untuk kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan dan teknologi; dan
d. lulus UN.
 
Pasal 3
Kriteria penyelesaian seluruh program pembelajaran oleh peserta didik sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 huruf a:
a. untuk SD/MI dan SDLB telah menyelesaikan proses pembelajaran dari kelas I sampai dengan kelas VI;
b. untuk SMP/MTs dan SMPLB telah menyelesaikan proses pembelajaran dari kelas VII sampai dengan kelas IX;
c. untuk SMA/MA, SMALB, dan SMK telah menyelesaikan proses pembelajaran dari kelas X sampai dengan kelas XII.

Pasal 4
Kriteria perolehan nilai baik untuk 4 (empat) kelompok mata pelajaran sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 huruf b ditetapkan oleh satuan pendidikan masing-masing.
Pasal 5
(1) Kriteria kelulusan peserta didik dari US/M untuk semua mata pelajaran sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 huruf c ditetapkan oleh satuan pendidikan masing-masing berdasarkan perolehan Nilai S/M.
(2) Nilai S/M sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diperoleh dari gabungan antara nilai US/M dan nilai rata-rata rapor:
a. untuk SD/MI dan SDLB semester 7 (tujuh) sampai dengan 11 (sebelas);
b. untuk SMP/MTs, dan SMPLB semester 1 (satu) sampai dengan 5 (lima);
c. untuk SMA/MA dan SMALB semester 3 (tiga) sampai dengan 5 (lima);
d. untuk SMK semester 1 (satu) sampai dengan 5 (lima); dengan pembobotan 60% untuk nilai US/M dan 40% untuk nilai ratarata rapor.
 
Pasal 6
(1) Kriteria kelulusan peserta didik dari UN sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 huruf d:
a. SD/MI dan SDLB ditetapkan oleh satuan pendidikan dalam rapat dewan guru;
b. SMP/MTs, SMPLB, SMA/MA, SMALB, dan SMK dikembangkan oleh BSNP dan ditetapkan oleh Menteri; berdasarkan perolehan NA.
(2) NA sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diperoleh dari nilai gabungan antara Nilai S/M dari mata pelajaran yang diujinasionalkan dan Nilai UN, dengan pembobotan 40% untuk Nilai S/M dari mata pelajaran
yang diujinasionalkan dan 60% untuk Nilai UN.
(3) Peserta didik SMP/MTs, SMPLB, SMA/MA, SMALB, dan SMK dinyatakan lulus UN apabila nilai rata-rata dari semua NA sebagaimana dimaksud pada ayat (2) mencapai paling rendah 5,5 (lima koma lima)
dan nilai setiap mata pelajaran paling rendah 4,0 (empat koma nol).
 
Pasal 7
Kelulusan peserta didik dari satuan pendidikan ditetapkan oleh setiap satuan pendidikan yang bersangkutan dalam rapat dewan guru berdasarkan kriteria kelulusan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 

Sumber : POS UN 2012 ( Permen No. 59 Tahun 2011

Jumat, 30 Desember 2011

Libur Semester Ganjil 2011/2012

Hari libur sekolah dari tanggal 25 Desember 2011 s.d. 8 Januari 2012, masuk sekolah kembali pada hari Senin tanggal 9 Januari 2012.

Dalam kesempatan libur sekolah tersebut SDN Sukorejo 1 diisi dengan kegiatan yang sangat menunjang dalam belajar mengajar yaitu dengan melakukan Pengecatan ruang kelas dati kelas 1 s/d 5 untuk ruang kelas 6 keadaan ruang masih bagus karena baru mendapat rehab lima bulan lalu   Pengecatan ruang kelas tersebut dilakukan oleh Komite sekolah dibawah pimpinan Bpk Dardiri dan H.Samsul Arifin  .Pengecatan tersebut dimulai hari Senin tanggal 26 Desember 2011 dengan 4 orang pekerja .Adapun pembiayaan pengecatan tersebut atas inisiatif wali murid dengan dana sukarela dan didukung oleh biaya perawatan sekolah dengan sumber Biaya Operasional Sekolah                ( BOS) Maksud dan tujuan pengecatan tsb adalah karena melihat kondisi ruangan yang sangat kurang sedap dipandang mata  / kondisi rusak karena maklum saja temboh/dinding yang sudah banyak ngelongkop

            Para Guru setiap hari secara bergiliran datang ke sekolah dengan tujuan ,bila ada kekurangan mengenai biaya atau yang lain bias selalu berkomunikasi dengan Komite Sekolah / pekerja   

SELAMAT BERLIBUR

Minggu, 18 Desember 2011

Mengenal Tiga Tanda Kematian

Dikisahkan bahwa malaikat maut (Izrail) bersahabat dengan Nabi Ya'kub AS. Suatu ketika Nabi Ya'kub berkata kepada malaikat maut. "Aku menginginkan sesuatu yang harus kamu penuhi sebagai tanda persaudaraan kita."

"Apakah itu?" tanya malaikat maut. "Jika ajalku telah dekat, beri tahu aku." Malaikat maut berkata, "Baik aku akan memenuhi permintaanmu, aku tidak hanya akan mengirim satu utusanku, namun aku akan mengirim dua atau tiga utusanku." Setelah mereka bersepakat, mereka kemudian berpisah.

Setelah beberapa lama, malaikat maut kembali menemui Nabi Ya'kub. Kemudian, Nabi Ya'kub bertanya, "Wahai sahabatku, apakah engkau datang untuk berziarah atau untuk mencabut nyawaku?"

"Aku datang untuk mencabut nyawamu." Jawab malaikat maut. "Lalu, mana ketiga utusanmu?" tanya Nabi Ya'kub. "Sudah kukirim." Jawab malaikat, "Putihnya rambutmu setelah hitamnya, lemahnya tubuhmu setelah kekarnya, dan bungkuknya badanmu setelah tegapnya. Wahai Ya'kub, itulah utusanku untuk setiap bani Adam."

Kisah tersebut mengingatkan tentang tiga tanda kematian yang akan selalu menemui kita, yaitu memutihnya rambut; melemahnya fisik, dan bungkuknya badan. Jika ketiga atau salah satunya sudah ada pada diri kita, itu berarti malaikat maut telah mengirimkan utusannya. Karena itu, setiap Muslim hendaknya senantiasa mempersiapkan diri untuk menghadapi utusan tersebut.

Kematian adalah kepastian yang akan dialami oleh setiap manusia sebagaimana yang telah ditegaskan dalam firman Allah SWT, "Tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan mati." (QS Ali Imran [3]: 185).

Karena itu, kita berharap agar saat menghadapi kematian dalam keadaan tunduk dan patuh kepada-Nya. "Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dengan sebenar-benar takwa kepada-Nya; dan janganlah sekali-kali kamu mati melainkan dalam keadaan beragama Islam." (QS Ali Imran [3]: 102).

Tidaklah terlalu penting kita akan mati, tapi yang terpenting adalah sejauh mana persiapan menghadapi kematian itu. Rasulullah SAW mengingatkan agar kita bersegera untuk menyiapkan bekal dengan beramal saleh. "Bersegeralah kamu beramal sebelum datang tujuh perkara: kemiskinan yang memperdaya, kekayaan yang menyombongkan, sakit yang memayahkan, tua yang melemahkan, kematian yang memutuskan, dajjal yang menyesatkan, dan kiamat yang sangat berat dan menyusahkan." (HR Tirmidzi).

Bekal adalah suatu persiapan, tanpa persiapan tentu akan kesulitan dalam mengarungi perjalanan yang panjang dan melelahkan. Oleh karena itu, "Berbekallah, sesungguhnya sebaik-baik bekal adalah takwa." (QS Al-Baqarah [2]: 197).

Senin, 05 Desember 2011

Jadwal Ujian Nasional 2012 dan Pengumuman Kelulusan

Ujian Nasional (Unas) Tahun Pelajaran 2011/2012 telah dijadwalkan oleh  Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Mohammad Nuh memastikan pemerintah tetap akan menggelar ujian nasional yang dijadwalkan berlangsung pada April 2012.

Menurut Mendikbud,  ada empat kunci pelaksanaan UN yang baik atau kredibel.
  • Pertama, dijamin keamanan dan kerahasiaannya. Karena jika berkasnya bocor, maka kredibilitas UN itu sudah berkurang, bahkan hilang.
  • Kedua, dari sisi ketepatan distribusi, harus tepat waktu, tepat jumlah, dan tepat bahan yang mau diuji.
  • Ketiga, pada hari pelaksanaan harus dijamin kelancarannya.  Jangan sampai soal sudah ada semua tapi soal ujian yang dibagikan salah. “Kalau seandainya terjadi kesalahan, maka harus disiapkan satu sistem yang mampu mengantisipasi kesalahan tersebut,” katanya.
  • Keempat, dalam sistem evaluasi harus dipastikan agar nilai rapor bisa menjamin bahwa nilai itu mencerminkan kemampuan sang anak. “Nilai rapor jangan mencekungkan atau mencembungkan nilai anak yang sebenarnya,” kata Menteri Nuh.
Kriteria Kelulusan
Menteri Nuh menegaskan, bahwa ujian nasional bukanlah penentu kelulusan.  Kelulusan ditentukan satuan pendidikan. Namun, satuan pendidikan menentukan kelulusan berdasarkan, tuntas kegiatan belajar mengajar, akhlak yang baik, dan ujian nasional.

Jadwal UN 2012 (Utama)
  • SMA/MA: 16-19 April 2012

SMP/MTs dan SMPLB : 23-26 April 2012
  • SD/MI/SDLB UN : 7-9 Mei 2012
Jadwal UN 2012 (Susulan)
  • SMA/MA : 23-26 April.
  • SMP/MTs dan SMPLB: 30- 4 Mei 2012.
  • SD/MI/SDLB : 14-16 Mei 2012.
Jadwal Pengumuman Lulus UN 2012
  • SMA/MA dan SMK : 24 Mei 2012.
  • SMP/MTs, SMPLB dan SMALB: 2 Juni 2012.
  • Tingkat SD, menjadi kewenangan setiap provinsi.

Selasa, 29 November 2011

Upacara HUT KORPRI ,Hari Jadi Kabupaten Malang ke-1251 dan Hari Kesehatan Nasional

Stadion Kanjuruhan Kepanjen Malang Selasa, 29 November 2011 dipenuhi oleh seluruh Pegawai Negeri Sipil di wilayah Kabupaten Malang dalam rangka melaksanakan upacara memperingati HUT Korpri ke-40, Hari jadi Kabupaten Malang ke 1251, dan Hari Kesehatan Nasional ke-47.
Hari jadi merupakan peristiwa bersejarah yang patut diperingati sebagai refleksi terwujudnya idealisme, harapan, kesehatan dan keselamatan dalam menapak hari depan yg lebih baik serta menjadikan momentum refleksi diri untuk menuju hari depan yang lebih baik.
Tema hari jadi Kabupaten Malang: Dengan hari jadi Kabupaten Malang ke-1251 kita wujudkan masyarakat Kabupten Malang yang MADEP MANTEB demi terwujudnya SATAGAMA KARTARAHARJA.
Bersama ini Bupati Malang H. Rendra Kresna selaku inspektur upacara dalam amanatnya mengajak seluruh unsur masyarakat kabupaten Malang untuk mengoptimalkan potensi diri, bersama-sama membangun membangun Kabupaten Malang dengan kreatif dan inovatif untuk mewujudkan masyarakat Kabupaten Malang yang kompetitif, tentrem, gemah ripah loh jinawi, kalis ing sambikala.
Dalam Peringatan Hari Jadi Kabupaten Malang ke-1251 bertepatan dengan peringatan HUT KORPRI ke-40 dengan tema “Dengan semangat HUT ke-40 KORPRI Kita Tingkatkan Pembinaan Jiwa Korp Pegawai Republik Indonesia dalam Ke-Bhinnekaa-an guna Memperkokoh Persatuan dan Kesatuan NKRI Mendukung Keberhasilan Pelaksanaan Reformasi Birokrasi”.
Dalam kesempatan ini pula, diperingati Hari Kesehatan Nasional ke-47  dengan tema: “Indonesia Cinta Sehat”, yang mengandung makna masyarakat Indonesia cinta lingkungan sehat dan memiliki kemudahan akses kesehatan.
Pada akhir upacara dilanjutkan dengan Penyerahan Anugerah Citra Pelayanan Prima Tingkat Pratama Tahun 2011, dan penyerahan penghargaan terhadap Desa “Open Dedication Prime” yaitu Desa yang bersanitasi berbasis masyarakat, dan penyerahan sepuluh panji-panji keberhasilan pembangunan selama satu tahun kepada kecamatan-kecamatan  sebagai penghargaan keberhasilan dalam pembangunan di bidang pendidikan, seni budaya, partisipasi masyarakat, pertanian dan ketahanan pangan, ketertiban kebersihan dan keindahan lingkungan hidup, kesehatan, keluarga berencana, dan bidang pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak. Yang diraih oleh kecamatan-kecamatan sebagai berikut:
  • Juara I bidang pemberdayaan lingkungan dan pemberdayaan anak Kecamatan Tajinan.
  • Juara I bidang Keluarga Berencana diperoleh oleh Kecamatan Lawang.
  • Juara I bidang UMKM diperoleh oleh Kecamatan Ngantang.
  • Juara I bidang Lingkungan Hidup diperoleh oleh Kecamatan Karangplasa.
  • Juara I bidang Kesehatan diperoleh oleh Kecamatan Ngajum.
  • Juara I bidang Seni Budaya diperoleh oleh Kecamatan Tumpang.
  • Juara I bidang Ketertiban, Kebersihan dan Keindahan oleh Kecamatan Kepanjen.
  • Juara I bidang Kepemimpinan oleh Kecamatan Kepanjen.
  • Juara I bidang pendidikan, bidang partisipasi masyarakat, dan bidang pertanian dan ketahanan pangan diperoleh Kecamatan Dau. Kecamatan Dau sekaligus memperoleh tropi Juara Umum.
Diumumkan pula 3 kecamatan dengan peraih peringkat terendah dan diberi panji-panji berwarna hitam, ketiga kecamatan tersebut adalah:
Kecamatan Jabung, Kecamatan Wonosari, dan Kecamatan Kasembon.
Bersama ini juga diumumkan bahwa Kabupaten Malang meraih “Piala Abdibaktitani” Pelayanan Publik Bidang Pertanian Th. 2011 TK.Nasional.
Upacara ditutup dengan penampilan pasukan defile dari perwakilan instansi-instansi di bawah pemerintah Kabupaten Malang.

Sabtu, 26 November 2011

FKKS Meriahkan Hari Jadi Kabupaten Malang ke 1251

sdn.Sukorejo 1- Ribuan masyarakat kab Malang memadati Jalan Raya Panji, Kecamatan Kepanjen, Kabupaten Malang. Pa Sabtu (26/11/2011) siang ini, arus lalu-lintas yang masuk jalan protokol itu terpaksa ditutup. Pasalnya, sudah sejak pagi, iring-iringan kirab budaya memperingati Hari Jadi Kabupaten Malang ke 1251, akan menggunakan jalan raya untuk pawai budaya.

Mengambil start di depan Gedung DPRD Jalan Panji, iring-iringan kirab akan finish di Stadion Kanjuruhan. Berjarak satu kilo lebih, seluruh badan jalan siang ini nampak dipenuhi masyarakat untuk menyaksikan jalannya kirab budaya. Berbeda dengan kirab-kirab sebelumnya, Hari Jadi Kabupaten Malang ini akan dimeriahkan dengan Festival Kesenian Kawasan Selatan (FKKS).

Perheletan dengan merangkul Pemprov Jatim itu, berencana akan dijadikan agenda bergilir untuk memperkenalkan potensi kesenian berikut masyarakat pesisir selatan. "FKKS adalah wujud majemuknya kesenian di Jatim. Dalam pagelaran ini, kami memberikan apresiasi pada kreator untuk menciptakan karya dengan kemasan modern tanpa melupakan makna dari tradisi kesenian itu sendiri," terang Jarianto, MSI, Kepala Dinas Pariwisata Jatim,

FKKS akan menampilkan sejumlah kreasi dari 8 Kabupaten di Jatim. Diantaranya adalah Jember, Banyuwangi, Pacitan dan Trenggalek.Tulungagung Blitar dan Lumajang Asisten Perekonomian dan Pembangunan Pemprov Jatim, Hadi Prasetyo mengungkapkan, kawasan selatan Jawa timur punya banyak keunggulan dan kelebihan. "Jatim ditunjuk pemerintah pusat sebagai pelopor pembangunan Indonesia bagian timur,"

Dijelaskan oleh Hadi Prasetyo,  potensi yang sangat besar dari pesisir selatan Jatim itulah, yang kemudian banyak dilirik investor. Mereka, sangat paham akan kandungan potensi yang ada. 20 tahun mendatang, kesenian di pesisir selatan akan sangat maju dan kreatif. Sehingga, kesenian menjadi bagian yang tak terpisahkan dengan percepatan pembangunan di kawasan selatan.

Terpisah, Bupati Malang Rendra Kresna optimis kawasan Malang Selatan, akan menjadi sentra ekonomi yang maju dikemudian hari. Pengelolaan akan potensi yang tepat, akan menambah kemakmuran masyarakat Kabupaten Malang. "Wilayah selatan punya sumber daya alam sangat besar. Baik dari sektor pariwisata dan sumber daya lautnya sangat besar. Ini harus dikembangkan demi peningkatan kesejahteraan masyarakat," pungkasnya.
                                                                                                                     

Sabtu, 05 November 2011

Hari Raya Qurban


 Satu hari jelang hari raya Idul Adha, para pedagang hewan kurban di Pasar  Gondanglegi  Malang, terus dibanjiri calon pembeli. Penjualan diperkirakan mencapai puncaknya siang  ini, Sabtu (5/11).

Pemantauan kami di pasar hewan kurban di sepanjang jalan pasar hewan Gondanglegi, para pedagang hewan kurban tampak sibuk melayani calon pembeli hewan kurban. Para pedagang mengaku penjualan tahun ini meningkat dibandingkan tahun lalu.

Untuk kambing yang dijual umumnya berasal dari Tulungagung , Trenggalek ,Blitar Jawa Timur. Kambing kacang merupakan jenis kambing paling banyak diminati pembeli. Kambing jenis ini dihargai rata-rata Rp1,3 juta. Kambing ettawa yang berharga Rp4 juta ke atas, penjualannya juga meningkat hingga 30 persen.

Sementara untuk sapi di pasar Hewan Gondanglegi juga mengalami, peningkatan penjualan sudah terjadi sejak 2 hari yang lalu. demikian  dikatakan oleh  penjual hewan yang berasal dari desa Sukorejo Gondanglegi mengaku dari total 45 sapi miliknya, sebagian besar telah laku terjual. Kini tinggal tersisa beberapa  ekor saja ,

Jumat, 28 Oktober 2011

OJO DUMEH

Aja Dumeh = Jangan Sombong, dapat diartikan sebagai suatu peringatan agar manusia selalu ingat kepada sesamanya, saling cinta mencintai. Mengisyaratkan agar manusia tidak larut dengan apa ayang di miliki atau di jalaninya, sehingga cenderung menjalani keputusan hidup yang negatip seperti : Mentang mentang kaya, maka kita menjadi sombong dan merasa semua dapat di beli dengan uang, begitu pula sebaliknya dengan kondisi miskin, maka kita menjadi putus asa dan mengakibatkan kita mengumpat sana sini kepada yang kaya.
•  Aja Dumeh Kuwasa, Tumindake daksura lan daksia marang sapada-pada, ( janganlah mentang –mentang sedang berkuasa, segala tindak-tanduknya pongah dan congkak serta sewenang –wenang terhadap sesamanya).
•  Aja dumeh pinter, tumindake keblinger ( janganlah mentang –mentang diakui pintar lalu kebijaksanaanya menyimpang dari aturan yang seharusnya).
•  Aja dumeh kuat lan gagah, tumindake sarwa gegabah (jangan mentang –mentang kuat dan gagah lalu tindakanya serba gegabah )
•  Aja dumeh sugih, tumindake lali karo sing ringkih ( jangan mentang –mentang kaya lalu tingkah perbuatanya tidak mengingat kepada yang lemah ekonominya)
•  Aja dumeh menang, tumindake sewenang-wenang (jangan mentang-mentang dapat mengalahkan lawan lalu tindakanya sewenang –wenang kepada lawan)
Seperti apa yang dikatakan dalam lirik tembang Ojo Dumeh oleh Mus Mulyadi.

Selasa, 25 Oktober 2011

Pemkab Malang Selenggarakan Jalan Sehat Bersama

Bupati Malang H Rendra Kresna, Melepas Peserta Jalasn Sehat
 Dalam rangka memperingati Hari Ulang Tahun Kab Malang tahun 2011, Pemda Kabupaten Malang menggelar Kegiatan Jalan Sehat Bersama, kegiatan ini merupakan bentuk kepedulian Pemda terhadap kesehatan, dan tentu saja adalah untuk terus memufuk tali persaudaraan.
Kegiatan yang juga merupakan kerja sama Pemkab Malang bersama Palang Merah Indonesia  cabang Kab Malang dan Dinas Pendidikan Kab Malang, diikuti oleh seluruh Guru, pegawai dan staf  dilingkungan pemkab Malang, ikut pula unsur Muspida, Anggota Legislatif, organisasi kemasyarakatan, pengusaha, juga melibatkan siswa SMP dan SMA se Kabupaten Malang , dan masyarakat.
Jalan sehat ini dilepas langsung oleh Bupati Malang H Rendra Kresna yang juga ikut bersama dalam kegiatan jalan sehat tersebut. Ada pun rute yang ditempuh adalah kurang lebih 5Km, start dari Stadion Kanjuruhan Malang, melewati Jl. Jend. Sudirman, Jln Panji ,kemudian menuju Jln Sultan Agung, Jln Sumedang , Krapyak dan Fenis di Stadion Kanjuruhan kembali  Pelaksanaan ini berlangsung pada hari minggu tanggal 23 Oktober 2011

Jumat, 14 Oktober 2011

Menjadi Guru Berkarakter

Upaya implementasi pendidikan karakter di sekolah, tentu tidak lepas dari peran guru. Berdasarkan kajian teoritis maupun empiris diyakini bahwa keberhasilan pendidikan karakter salah satunya diwarnai oleh faktor guru itu sendiri.
Barangkali atas dasar itulah, Dr. Uhar Suharsaputra, menghadirkan pemikirannya yang dituangkan dalam buku terbarunya berjudul “Menjadi Guru Berkarakter” yang diterbitkan Paramitra Publishing Yogyakarta, Agustus 2011.

Buku ini menyuguhkan tentang seputar guru dan keguruan dalam perspektif yang berbeda, baik tentang eksistensi diri sendiri, eksistensi diri dengan peserta didik, eksistensi diri dalam lingkungan organisasi dan keorganisasian, eksistensi diri dalam lingkungan masyarakat, hingga eksistensi diri dalam lingkungan ilmu pengetahuan.
Buku ini tidak berbicara pada tingkatan permukaan profesionalisme guru yang cenderung adminiistratif-formalistik, tetapi mencoba melihat lebih jauh tentang esensi guru dan keguruan sebagai landasan penting dalam pengembangan pribadi guru.
“Seorang guru adalah seorang yang telah menyerahkan dirinya dalam organisasi sekolah, dia tidak bisa melakukan tindakan dan berperilaku sesuai keinginan sendiri, tetapi harus dapat menyesuaikan diri dengan peran dan tugasnya sesuai peran dan tuntutan tugas serta aturan organisasi yang menjadi kewajiban bagi seorang guru, oleh karena itu kita, GURU HARUS TAHU ATURAN, BERSEDIA DIATUR, dan BISA MENGATUR. Tahu aturan bermakna memahami bagaimana mekanisme kerja organisasi, dengan pemahaman itu maka seorang guru harus mau dan bisa diatur sesuai dengan mekanisme yang berlaku, serta harus bisa mengatur dalam arti mengelola secara optimal apa yang menjadi peran dan tugasnya dalam organisasi sekolah”
Demikian, sepenggal kalimat yang terungkap dalam isi buku yang berkaitan dengan sikap dan perilaku guru dalam organisasi sekolah. Sementara berkaitan dengan bersikap dan bergaul dengan siswa, dikatakan bahwa:
Guru adalah pelayan mereka untuk mengantarnya pada masa depan yang lebih baik dalam hidup dan kehidupan, dalam ketidakpastian masa depan yang mungkin sedikit dapat dipastikan…
Siswa adalah manusia utuh, maka terimalah dia apa adanya. Siswa adalah individu yang utuh dengan keseluruhan sikap, prilaku, kepribadian serta latar belakang sosial budayanya. Kita tidak bergaul, berinteraksi dengan salah satu aspeknya saja tetapi dengan keseluruhannya…
Kesadaran dan kerelaan menerima kenyataan bahwa interaksi dengan siswa sebagai suatu keseluruhan akan menumbuhkan perhatian (concern), rasa peduli (caring), rasa berbagi (sharing), dan kebaikan yang tulus (kindness).
Dalam penutupnya, penulis menyampaikan pula bahwa Guru Berkarakter sesungguhnya bukanlah sesuatu yang bersifat to be or not to be, melainkan a process of becoming. Menjadi guru berkarakter adalah orang yang siap untuk terus menerus meninjau arah hidup dan kehidupannya serta menjadikan profesi guru sebagai suatu kesadaran akan panggilan hidup. Guru berkarakter senantiasa berusaha dan berjuang mengembangkan aneka potensi kecerdasan yang dimilikinya.
Tentu masih banyak lagi pemikiran menarik lainnya yang bisa dijadikan bahan refleksi bagi kita sebagai guru maupun calon guru dalam upaya mewujudkan diri menuju GURU YANG BERKARAKTER.

Senin, 10 Oktober 2011

Upacara Bendera Bersama Polsek Gondanglegi

Hari Ini SD Negeri Sukorejo 1 Kecamatan Gondanglegi melaksanakan Upacara Bendera Senin tanggal 10 Oktober 2011 di halaman sekolah. bertindak selaku pembina Upacara dari Polsek Gondanglegi Brigadir M Hadjir DJ sedangkan petugas upacara sebagaimana telah ditetapkan secara bergiliran jatuh pada kelas 6 SDN Sukorejo 1
Dalam amanatnya Brigadir M Hadjir DJ , menegaskan bahwa pelaksanaa upacara kali ini sudah bagus dan sangat memuaskan sekali dengan harapan untuk ditingkatkan lagi .Maksud dan tujuan pelaksanaan upacara adalah senantiasa menumbuhkan sikap disiplin siswa di lingkungan sekolah, sehingga nanti nya sudah menjadi kebiasaan bagi siswa untuk disiplin dimana saja baik , rumah maupun di lingkungan masyarakat 
                     Dalam amanatnya Brigadir M Hadjir DJ juga menyampaikan beberapa hal antara lain
1.      Masalah kantibmas di wilayah Polsek Gondanglegi secara umun dalam keadaan kondusif namun perlu ditingkatkan kewaspadaan masing masing di lingkungan perkantoran maupun di lingkungan sekolah. Akan tetapi gangguan keamanan cenderung meningkat ,baik pelanggaran lalu lintasa maupun kecelakaan yang terjadi di bulan September 2011
2.      Kita ketahui bersama baik di media masa maupun di media elektronika di kota besar sering terjadi bermacam macam gangguan kantibmas,seperti perkelaian antar pelajar   ,pengeroyokan wartawan yang dilakukan oleh pelajar ,serta penculikan anak sekolah.
Dalam menciptakan situasi yang kondusif di wilayah poolsek Gondanglegi khususnya di lingkungan sekolah sekolah maka Kapolsek Gondanglegi menghimbau :
1.      Agar sekolah mengaktifkan PKS ( Patroli Keamanan Sekolah) / Satpam
2.      Deteksi serta inventarisir nomer HP siswa siswi dan sewaktu waktu diadakan pemeriksaan.
3.      Semua muridSD khususnya harus mentaati tata tertip dan peraturan yg ada di sekolah.\
4.      Bila terjadi sesuatu hal yang mencurigakan di lingkungan sekolah segera menhubungi Polsek Gondanglegi  Nomer Telpon. 0341 879110
5.      Bila menggunakan kendaraan bermotor agar dilengkapi dengan surat ( STNK ) dan Helm karena bila terjadi kecelakaan kepala terlindung dari benturan benda keras.
6.      Polri siap melindungi,mengayomi dan melayani masyarakat.
Demikian antara lain himbauan serta arahan dari Kapolsek Gondanglegi dalam upacara bendera tsb.



Rabu, 21 September 2011

KEUTAMAAN Puasa 6 Hari di Bulan Syawwal

           

Diriwayatkan dari Abu Ayyub radhiyallahu anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Siapa yang berpuasa Ramadhan dan melanjutkannya dengan 6 (enam) hari pada Syawal, maka itulah puasa setahun penuh.” (Hadits Riwayat Muslim 2/822 , Ahmad 5/417, Abu Dawud 2433, Tirmidzi 1164)
Puasa 6 hari di bulan Syawal hukumnya adalah sunnah. Imam Syafi’i, Ahmad dan banyak ulama terkemuka mengikutinya. Hal-hal yang berkaitan dengannya adalah:

1. Tidak Harus Dilaksanakan Secara Berurutan.
Hari-hari ini (berpuasa syawal-) tidak harus dilakukan langsung setelah ramadhan. Boleh melakukannya satu hari atau lebih setelah ‘Ied, dan mereka boleh menjalankannya secara berurutan atau terpisah selama bulan Syawal, apapun yang lebih mudah bagi seseorang. … dan ini (hukumnya-) tidaklah wajib, melainkan sunnah.  (Fataawa Al-Lajnah Ad-Daa’imah lil Buhuuts wal Ifta’)
Imam An-Nawawi rahimahullah berkata: “Shahabat-shahabat kami mengatakan ’Adalah mustahab (Sunnah) untuk berpuasa 6 hari Syawal. Dari hadits ini mereka berkata: Sunnah mustahabah melakukannya secara berurutan pada awal-awal Syawal, tapi jika seseorang memisahkannya atau menunda pelaksanaannya hingga akhir Syawal, ini juga diperbolehkan, karena dia masih berada pada makna umum dari hadits tersebut. Kami tidak berbeda pendapat mengenai masalah ini dan inilah juga pendapat Ahmad dan Abu Dawud.” (Al-Majmu’ Syarh Al-Muhadzdzab)
Bagaimanapun juga bersegera adalah lebih baik. Berkata Musa ‘alaihis salam “Itulah mereka telah menyusul aku. Dan aku bersegera kepada-Mu, Ya Rabbi, supaya Engkau ridho kepadaku.” (QS. Thoha: 84)
2. Tidak boleh dilakukan jika masih tertinggal dalam Ramadhan
Jika seseorang tertinggal beberapa hari dalam Ramadhan, dia harus berpuasa terlebih dahulu (untuk menyelesaikan kewajibannya), lalu baru boleh melanjutkannya dengan 6 hari puasa Syawal, karena dia tidak bisa melanjutkan puasa Ramadhan dengan 6 hari puasa Syawal, kecuali dia telah menyempurnakan Ramadhan-nya terlebih dahulu.
(Fataawa Al-Lajnah Ad-Daa’imah lil Buhuuts wal Ifta’)
Tanya: Bagaimana kedudukan orang yang berpuasa enam hari di bulan syawal padahal punya qadla(mengganti) Ramadhan ?
Jawab: Dasar puasa enam hari syawal adalah hadits berikut
“Barangsiapa berpuasa Ramadhan lalu mengikutinya dengan enam hari Syawal maka ia laksana mengerjakan puasa satu tahun”
Jika seseorang punya kewajiban qadla puasa lalu berpuasa enam hari padahal ia punya kewajiban qadla enam hari maka puasa syawalnya tak berpahala kecuali telah mengqadla ramadlannya (Fatwa Syaikh Muhammad bin Shalih al Utsaimin)
Fatwa-fatwa Ulama Ahlussunnah Seputar Puasa 6 Hari Syawal
Syaikh Abdul Aziz bin Baaz rahimahullah (Mufti Saudi Arabia) ditanya: Seorang wanita sudah terbiasa menjalankan puasa enam hari di bulan Syawal setiap tahun, pada suatu tahun ia mengalami nifas karena melahirkan pada permulaan Ramadhan dan belum mendapat kesucian dari nifasnya itu kecuali setelah habisnya bulan Ramadhan, setelah mendapat kesucian ia mengqadha puasa Ramadhan. Apakah diharuskan baginya untuk mengqadha puasa Syawal yang enam hari itu setelah mengqadha puasa Ramadhan walau puasa Syawal itu dikerjakan bukan pada bulan Syawal ? Ataukah puasa Syawal itu tidak harus diqadha kecuali mengqadha puasa Ramadhan saja dan apakah puasa enam hari Syawal diharuskan terus menerus atau tidak ?
Jawab: Puasa enam hari di bulan Syawal, sunah hukumnya dan bukan wajib berdasarkan sabda Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam.
“Barangsiapa berpuasa di bulan Ramadhan kemudian disusul dengan puasa enam hari di bulan Syawal maka puasanya itu bagaikan puasa sepanjang tahun” (HR. Muslim)
Hadits ini menunjukkan bahwa puasa enam hari itu boleh dilakukan secara berurutan ataupun tidak berurutan, karena ungkapan hadits itu bersifat mutlak, akan tetapi bersegera melaksanakan puasa enam hari itu adalah lebih utama berdasarkan firman Allah Subhanahu wa Ta’ala: “Dan aku bersegera kepada-Mu. Ya Rabbku, agar supaya Engkau ridha (kepadaku)” (QS. Thaha: 84)
Juga berdasarkan dalil-dalil dari Al-Kitab dan As-Sunnah yang menunjukkan kutamaan bersegera dan berlomba-lomba dalam melakukan kebaikan. Tidak diwajibkan untuk melaksanakan puasa Syawal secara terus menerus akan tetapi hal itu adalah lebih utama berdasarkan sabda Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam: “Amalan yang paling dicintai Allah adalah yang terus menerus dikerjakan walaupun sedikit”
Tidak disyari’atkan untuk mengqadha puasa Syawal setelah habis bulan Syawal, karena puasa tersebut adalah puasa sunnah, baik puasa itu terlewat dengan atau tanpa udzur.
Syaikh Abduillah bin Jibrin rahimahullah ditanya: Jika seorang wanita berpuasa enam hari di bulan Syawal untuk mengqadha puasa Ramadhan, apakah ia mendapat pahala puasa enam hari Syawal ?
Jawab: Disebutkan dalam riwayat Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam bahwa beliau bersabda: “Barangsiapa yang berpuasa di bulan Ramadhan kemudian diikuti dengan puasa enam hari bulan Syawal maka seakan-akan ia berpuasa setahun”
Hadits ini menunjukkan bahwa diwajibkannya menyempurnakan puasa Ramadhan yang merupakan puasa wajib kemudian ditambah dengan puasa enam hari di bulan Syawal yang merupakan puasa sunnah untuk mendapatkan pahala puasa setahun. Dalam hadits lain disebutkan: “Puasa Ramadhan sama dengan sepuluh bulan dan puasa enam hari di bulan Syawal sama dengan dua bulan”
Yang berarti bahwa satu kebaikan mendapat sepuluh kebaikan, maka berdasarkan hadits ini barangsiapa yang tidak menyempurnakan puasa Ramadhan dikarenakan sakit, atau karena perjalanan atau karena haidh, atau karena nifas maka hendaknya ia menyempurnakan puasa Ramadhan itu dengan mendahulukan qadhanya dari pada puasa sunnah, termasuk puasa enam hari Syawal atau puasa sunnah lainnya. Jika telah menyempurnakan qadha puasa Ramadhan, baru disyariatkan untuk melaksanakan puasa enam hari Syawal agar bisa mendapatkan pahala atau kebaikan yang dimaksud. Dengan demikian puasa qadha yang ia lakukan itu tidak berstatus sebagai puasa sunnah Syawal.
Syaikh Abdullah bin Jibrin rahimahullah ditanya : Apakah saya berhak untuk melarang istri saya jika ia hendak melakukan puasa sunnah seperti puasa enam hari Syawal ? Dan apakah perbuatan saya itu berdosa ?
Jawab: Ada nash yang melarang seorang wanita untuk berpuasa sunnah saat suaminya hadir di sisinya (tidak berpergian/safar) kecuali dengan izin suaminya, hal ini untuk tidak menghalangi kebutuhan biologisnya. Dan seandainya wanita itu berpuasa tanpa seizin suaminya maka boleh bagi suaminya untuk membatalkan puasa istrinya itu jika suaminyta ingin mencampurinya. Jika suaminya itu tidak membutuhkan hajat biologis kepada istrinya, maka makruh hukumnya bagi sang suami untuk melarang istrinya berpuasa jika puasa itu tidak membahayakan diri istrinya atau menyulitkan istrinya dalam mengasuh atau menyusui anaknya, baik itu berupa puasa Syawal yang enam hari itu ataupun puasa-puasa sunnah lainnya.
Syaikh Shalih Al-Fauzan hafidzhullah (Mufti Saudi Arabia) ditanya : Bagaimanakah hukum puasa sunnah bagi wanita yang telah bersuami ?
Jawab: Tidak boleh bagi wanita untuk berpuasa sunnah jika suaminya hadir (tidak musafir) kecuali dengan seizinnya, berdasarkan hadits yang diriwayatkan oleh Al-Bukhari dan Muslim dari Abu Hurairah Radhiallahu ‘anhu bahwa Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Tidak halal bagi seorang wanita unruk berpuasa saat suminya bersamanya kecuali dengan seizinnya” -dalam riwayat lain disebutkan- : “kecuali puasa Ramadhan”
Adapun jika sang suami memperkenankannya untuk berpuasa sunnah, atau suaminya sedang tidak hadir (bepergian), atau wanita itu tidak bersuami, maka dibolehkan baginya menjalankan puasa sunnah, terutama pada hari-hari yang dianjurkan untuk berpuasa sunnah yaitu Puasa hari Senin dan Kamis, puasa tiga hari dalam setiap bulan, puasa enam hari di bulan Syawal, puasa pada sepuluh hari di bulan Dzulhijjah dan di hari ‘Arafah, puasa ‘Asyura serta puasa sehari sebelum atau setelahnya.
(Sumber: Al-Fatawa Al-Jami’ah Lil Mar’atil Muslimah, edisi Indonesia Fatwa-Fatwa Tentang Wanita Muslimah, Amin bin Yahya Al-Wazan. Disarikan dari situs www.salafy.or.id)
 

Senin, 05 September 2011

Hari Raya Ketupat


FILOSOFI KUPAT-LEPET
Hari raya ketupat, disebut juga lebaran ketupat, merupakan hari raya ‘pamungkas’ dari serangkaian Idul Fitri. Hari raya ketupat inilah yang – sesungguhnya – disebut lebaran (dari bahasa Jawa “lebar”, artinya rampung, tuntas, selesai dan terbebas). Orang Jawa menyebutnya “riyoyo kupat”. Riyoyo kupat, sejatinya merupakan penutupan dari ibadah puasa 6 hari Syawal yang berakhir tanggal 7 jika dilakukan langsung-tunai dari tanggal 2 Syawal, maka tanggal 8 adalah lebaran ketupat. Menilik asal muasal dari tradisi Jawa asli ini, maka sesungguhnya riyoyo kupat adalah hari raya bagi orang yang melakukan puasa sunnah 6 hari Syawal. Namun dalam prakteknya tidak demikian, selamatan dengan menu utama ketupat disajikan tidak melulu pada tanggal 8 Syawal dan tidak hanya dirayakan oleh yang berpuasa sunnah saja. Terjadi pergeseran nilai dan tujuan dari awal ‘tasyri’nya’. Tidak masalah dan tidak ada salahnya kapanpun orang berselamatan dengan ketupat atau bukan, sedekah yang ikhlas dan baik tetap bernilai pahala.
Tradisi riyoyo kupat, sebagaimana namanya, adalah murni tradisi Jawa. Tidak akan ditemukan di belahan benua lain manapun. Demikian pula referensi tentang riyoyo kupat ini sulit dicari di buku-buku. Filosofi kupat-lepet bersumber dari kalangan Islam Jawa kuno yang dituturkan secara turun temurun dari kearifan para pinisepuh jaman dulu dalam menanamkan nilai-nilai luhur ke-Islam-an dengan paduan kehalusan budaya jawa dalam bermetafora.
Lebaran, sebagaimana disebut di awal tulisan, berasal dari kata lebar dengan arti sudah rampung dari puasa 6 hari Syawal dan sudah selesai bersilaturrahmi dengan sanak kerabat, handai tolan dll. Sebagai ungkapan syukur dan harapan terkabulnya segala amal ibadah, maka diadakan selamatan dengan menu utama kupat dan lepet. Kupat adalah beras yang ditanak dalam bungkus anyaman daun kelapa muda yang di sebut janur. Dipilihnya janur sebagai bungkus semata-mata sebagi tafa’ul (harapan terjadinya sesuatu dengan penyimbolan tertentu) agar diberi penerangan cahaya. Janur diarabkan menjadi ja’a nur (telah datang cahaya).
Kupat merupakan akronim Jawa dari ngaku lepat (mengakui kekhilafan, kesalahan atau kekeliruan). Sebagaimana kita maklumi bersama di pengajian-pengajian, mengakui kesalahan merupakan dasar pokok dari taubat disamping meminta maaf dan menyesali perbuatan. Dengan kupat, diharapkan akan enteng dan mudah bagi kita untuk menyerap pelajaran mengakui kesalahan kita tanpa diribetkan oleh status ke-AKU-an yang merupakan pangkal dari egoisme-kesombongan dan keangkuhan.
Ketupat kemudian dipasangkan dengan lepet sebagai pelengkap. Lepet diartikan lekat (lengket), dimaksudkan sebagai penyadaran bahwa manusia memang tidak terlepas dari kesalahan. “Kullu bany Adam khattho’un wa khoyr al-khottho’in al-tawwabun” (semua anak turun Adam [berpotensi] melakukakan kesalahan, dan sebaik-baik orang yang salah adalah yang bertobat). Lepet dari bahan beras ketan dibungkus janur juga, dicampur dengan sedikit biji kacang panjang kering. Biji kacang yang hitam begitu mencolok dalam lepet dari beras ketan yang putih. Demikian dalam kehidupan sehari-hari, manusia cenderung ‘meneropong’ kesalahan orang lain. Dan, umumnya, kesalahan sulit dimaklumi diantara sekian banyak kebenaran dan kebaikan. Dengan lepet ini diharapkan tumbuh sifat arif, dengan memaklumi kesalahan yang terjadi di tengah-tengah pergaulan bermasyarakat. Fitrah manusia itu cenderung pada yang baik dan yang benar. Hanya saja, entah karena apa, bisa saja terjadi kesalahan dan itu menjadi sebuah catatan khusus tak terlupakan tanpa mempertimbangkan sisi-sisi kebaikan dan kebenaran yang sebenarnya  jauh lebih dominan ketimbang kesalahan yang diperbuat seseorang.
Dengan saling menyadari kesalahan, saling memaklumi dan saling memaafkan, langkah-langkah ke depan menjadi lebih terarah oleh penerangan cahaya dan hidup menjadi damai dalam kebersamaan. Kebersamaan inilah yang menjadi inti dari disyariatkannya shalat berjamaah, haji dan jamaah-jamaah lainnya. Karena hanya dengan kebersamaan, cita-cita besar dapat diwujudkan. Dengan semangat kebersamaan, misalnya, kita berharap krisis finansial yang terjadi di Indonesia, akan dapat teratasi dengan baik. Duka nestapa, malapetaka, bencana dan musibah-musibah lainnya menjadi ringan bila ditanggung bersama-sama.

Minggu, 04 September 2011

Perayakan Idul Fitri , Bermaaf Maafan dengan Sanak Saudara dan Tetangga


LEBARAN. Apa yang tebersit dalam benak mendengar kata itu? Kebanyakan orang menyebutnya sebagai momen pulang kampung, silaturahim, dan  bermaafan dengan orangtua, keluarga, sanak saudara, dan teman-teman.
Sebagian lainnya memerinci hal-hal yang sepatutnya mengiringi perayaan Lebaran. Seperti kue-kue, baju baru, atau ketupat dan opor ayam. Sisanya mengidentikkan lebaran dengan situasi jalur mudik yang macet gila-gilaan.
“Semua keriuhan itu menjadi satu bentuk sukacita yang begitu luar biasa khususnya bagi masyarakat Indonesia,”
“Ya, karena faktanya, perayaan Lebaran atau Idul Fitri di setiap negara ternyata berbeda. Di Indonesia, sayangnya, lebih banyak perayaan yang bersifat tradisi dibanding yang hakiki,”
Apalagi masyarakat Indonesia terkenal dengan sifat kekeluargaan dan juga nuansa kedaerahan yang kental. Tinggal di negara yang sama pun, di Indonesia, masing-masing punya tradisi perayaan Lebaran sendiri.
Lantas di mana letak salah persepsinya? Ada baiknya kita memahami lebih dulu esensi perayaan Idul Fitri. Selama ini, silaturahim di kala Lebaran, dengan seluruh pengorbanan materi, fisik, dan segalanya, ditujukan untuk meraih momen bermaaf-maafan. Tenyata itu salah.
“Ternyata, seharusnya 'kewajiban' untuk saling bermaafan itu bukan  di hari Lebaran. Melainkan ketika sebelum memasuki bulan suci Ramadan,”
Dalam analoginya, bulan Ramadan adalah medan perang yang mana, jika kita mampu menyelesaikan dengan baik – bukan sekadar menahan lapar dan dahaga – maka hadiahnya adalah menjadi suci kembali (Idul Fitri) atau juga disebut sebagai hari kemenangan. Menang dalam medan pertempuran.
“Ketika sudah menang dan dinyatakan suci kembali, lalu untuk apa bermaaf-maafan lagi?” tukasnya.
Asumsinya, suci dan bersih juga dari dosa dan salah. Karena itulah, saling bermaafan yang selama ini (dilakukan kebanyakan orang) dilakukan di Hari Lebaran, seharusnya dilakukan sebelum memasuki Ramadan.
“Jadi saat Lebaran tiba, itulah momen di mana kita merayakan kemenangan. Bukan lagi berfokus pada tujuan saling bermaafan,”
Tapi agak sulit untuk saling bermaafan sebelum memasuki Ramadan. Entah karena feel-nya belum dapat atau kendala teknis. Seperti diketahui, tidak ada hari libur sebelum Ramadan. Untuk mereka yang terpisah jauh dengan orangtua dan kerabat, hanya bisa melakukan bermaafan melalui perantara, dengan bantuan teknologi seperti telepon atau SMS, dan lainnya.
“Untuk saat ini tidak apalah bermaafan sebelum Ramadan melalui perantara dulu. Nanti ketika Lebaran (libur nasional/cuti bersama) tiba, tinggal kita bersilaturahim dan memperpanjang tali kasih sayang,”
Nah, bagi yang bermaaf-maafannya menunggu Hari Lebaran, dan itu pun sekadar formalitas, harus sangat dipertanyakan, pantaskah Anda mencapai hari kemenangan dan suci kembali? Ayo, lakukan sekarang uga mumpung masih ada waktu satu minggu lagi

Selamat Hari Raya Idul Fitri

Keluarga Besar SDN Sukorejo 1 mengucapkan

Selamat Hari Raya Idul Fitri 1432 H
Minal Aidin Wal Faizin
Mohon Maaf Lahir & Bathin


Jumat, 26 Agustus 2011

Gaji September 2011 Dibayar 25-26 Agustus

Gaji September Dibayar 25-26 Agustus – Berkaitan dengan pelaksanaan Hari Raya Idul Fitri yang diperkirakan jatuh pada tanggal 30-31 Agustus 2011, pemerintah terpaksa melakukan penyesuaian dalam hal pembayaran gaji PNS (pegawai negeri sipil).  Gaji PNS akan dibayarkan lebih cepat dari biasanya.
“Gaji pensiunan dan PNS untuk September dimajukan untuk dibayar 26 Agustus. Tanggal 1 hari libur, dan terlalu panjang untuk proses menerima gaji (jika dibayarkan) tanggal 5,” kata Menteri Keuangan Agus Martowardjojo di Gedung DPR, Jakarta, kemarin.
Hal itu dilakukan untuk menyesuaikan dengan pelaksanaan cuti bersama yang dimulai 29 Agustus hingga 4 September. Pembayaran gaji yang biasanya awal bulan tidak bisa dilakukan karena bersamaan dengan libur dan cuti bersama Lebaran.
Oleh karena itu, pemerintah akhirnya memutuskan agar pembayaran gaji PNS bulan September dibayarkan lebih cepat. Hal itu diharapkan justru akan bisa menjadi kabar gembira bagi PNS. “Jadi bisa dipakai untuk lebaran,” tukasnya.
Layanan kliring perbankan sudah mulai ditiadakan pada 29 Agustus hingga 4 September. Sehingga, jam buka perbankan efektif untuk bulan Agustus adalah tanggal 26 Agustus. Agus berharap PNS lebih pandai dan bijaksana dalam mengelola keuangan keluarga. “Jangan sampai gaji diterima sebelum tanggal 1 dan kemudian dibelanjakan habis, dan akhirnya untuk hidup September menjadi sulit,’’ tambahnya.
Deputi Gubernur Bank Indonesia Ardhayadi Mitroatmodjo menyatakan, BI akan meliburkan operasional perbankan selama lima hari mulai tanggal 29 Agustus sampai 4 September 2011, terkait dengan Hari Raya Idul Fitri pada 30 dan 31 Agustus 2011. “Kita sudah koordinasi dengan bank-bank, bagi kantor pusat dan daerahnya itu libur selama seminggu, lima hari itu,” tukasnya.
Dia menegaskan, satu hari sebelum dan setelah Lebaran, bank sentral meminta semua bank untuk memperpanjang layanan kliring RTGS (real time gross setlement) satu jam lebih lama dibanding waktu operasional biasanya. “Jadi, tanggal 26 Agustus diperpanjang, tanggal 5 September sore juga. Untuk kliring RTGS, biasanya itu akan numpuk. Jadi kan ada 3 minggu sebelum libur, dengan pengumuman itu masyarakat bisa tahu, dan bisa melakukan kliringnya lebih cepat,” tandasnya.
Corporate Secretary PT Bank Mandiri Tbk, Sukoriyanto Saputro menyiapkan pasokan uang Rp 22,7 triliun untuk memenuhi kebutuhan dana masyarakat menyambut lebaran tahun ini. Dengan dana tersebut berarti rata-rata kebutuhan ditaksir Rp1,3 triliun per hari. “Untuk menghadapi libur Lebaran ini, Bank Mandiri telah menyiapkan uang untuk mengisi ATM, menjaga ketersediaan supplies, infrastruktur, dan sistem operasional ATM,” tuturnya.
Menurut dia, wilayah Jabodetabek menyedot kebutuhan sebanyak 60 persen dari jumlah dana yang disiapkan, sedangkan 40 persen lainnya akan disalurkan ke kota-kota besar di Indonesia seperti Medan, Semarang, Surabaya dan Bandung. “Dana yang disiapkan untuk menghadapi libur Lebaran tahun ini meningkat 20 persen jika dibandingkan dengan pada saat kondisi normal,” tandasnya.
Dia mengungkapkan pendistribusian dana itu difokuskan pada dua minggu sebelum lebaran dan selama libur lebaran. Perseroan juga memastikan seluruh operasional layanan ATM tetap terjaga dengan membentuk tim yang akan selalu siaga selama liburan. “Tim itu terdiri dari pihak pengelola ATM di tiap cabang di seluruh Indonesia dan tim dari kantor pusat akan terus memonitor kinerja ATM,” jelasnya.

Selasa, 23 Agustus 2011

Seminar Percepatan Peningkatan Mutu Melalui MGMP SMP, Komite , Kepala Sekolah dan Pengawas

Kabar Terkini - Seminar percepatan mutu yang dilaksanakan oleh MGMP Mapel Kabupaten Malang dilaksanakan pada hari Minggu, 21 Agustus 2011,  bertempat di STIT Raden Rakhmat Kepanjen. Yang hadir pada kegiatan ini adalah H. Rendra Kresna selaku Bupati Malang, H. Suwandi selaku Kadiknas Kab. Malang, Kepala STIT Raden Patah, Pengawas Pendidikan Sekolah Menengah, Komite Sekolah, Kepala Sekolah, perwakilan Guru yang ditunjuk oleh SMP se kabupaten Malang. Jumlah keseluruhan tak kurang dari 600 orang.

Susunan acara seminar percepatan mutu tersebut adalah sebagai berikut :
1. Laporan Ketua Panitia ; Muh. Sholeh Mawardi,S.Pd. ( Ketua MGMP Mat Kab. Malang)
2. Sambutan Kadiknas Kabupaten Malang, H. Suwandi, MM
3. Sambutan Bupati Malang, H. Rendra Kresna
4. Pemaparan Materi :
    a. H. Suwandi,MM, Kepala Dinas Kab. Malang
    b. Hj. Sri Rahayu, MAP, Anggota DPR RI Komisi 9.
    c. Dr. Ibrahim , M.Si, Dosen MIPA UM.
Dalam sambutannya, Bupati Malang menyinggung masalah biaya pendidikan di Kabupaten Malang, dari  dana BOS. Dana BOS yang diterima SD dan SMP yang besarnya dihitung per siswa semestinya disharing dengan  dana BOS Daerah. Sedangkan  pemerintah Kabupaten Malang menyatakan belum mampu menyediakan dana tersebut. Menyadari hal tersebut Bupati Malang menyatakan jika ada sekolah-sekolah yang imengajak peran serta wali murid dalam pengembangan sekolah dipersilahkan untuk mengajukan ijin ke Bupati Malang, Dipastikan Bupati tak akan menolak
Mengenai slogan pemerintah " Pendidikan Gratis " dikatakan Bupati itu tidak benar. Karena pemerintah hanya mengucurkan dana BOS yang penggunaannya untuk kebutuhan Pembelajaran. yang standar, sedangkan untuk pengembangannya belum.  Sedangkan untuk pengembangan semisal pembangunan dan pemenuhan sarana prasarana sekolah hanya sepersekian persen.

Inilah kesempatan dari sekolah-sekolah  di Kabupaten Malang untuk memasukkan rincian dana yang diperoleh dari Wali murid demi pengembangan sekolah.

Minggu, 14 Agustus 2011

Tata cara Penyaluran BOS di ubah

Hasil evaluasi penyaluran bantuan operasional sekolah mencatat ada delapan provinsi yang mengalami ketersendatan. Untuk itu pemerintah akan mengubah mekanisme penyaluran BOS. Pencairan dana BOS tidak perlu menunggu laporan penyerapan BOS pada triwulan sebelumnya.
"BOS akan langsung dikirimkan meski belum ada laporan penyerapan pada triwulan sebelumnya dan menggunakan data siswa yang sudah tercatat di Kementrian Pendidikan Nasional,'' tutur Menteri Koordinator Kesejahteraan Rakyat (Menko Kesra), Agung Laksono kepada wartawan di Jakarta, Jumat (12/8).
Ini upaya terobosan, jika ini sudah terlaksana diharapkan tidak ada lagi alasan keterlambatan penyerapan BOS. Delapan provinsi yang tersendat penyerapan BOS-nya yaitu Sumatera Utara, Kepulauan Riau, Nusa Tenggara Timur, Sulawesi Tenggara, Sulawesi Tengah, Kalimantan Timur dan Papua.
Agung menjelaskan untuk mekanisme pengiriman prosesnya masih langsung ke daerah. Dari Kementrian Keuangan akan langsung dikirim ke kas provinsi dan langsung disalurkan ke sekolah. ''Dulu skemanya dari Kemenkeu ke kas daerah lalu ke dinas pendidikan baru ke sekolah. Ini berbelit-belit,'' kata dia.
Ini juga menyederhanakan proses penyaluran dari 490 lebih menjadi hanya ke 33 provinsi dan langsung ke sekolah. Sedangkan mekanisme di 2012 mendatang dana BOS yang ditransfer dari Kemenkeu ke kas umum negara, lalu ke kas umum daerah propinsi.
Status dana BOS yang tersalur ke swasta dan negeri nantinya akan menjadi hibah. Dahulu yang ke swasta adalah hibah dan ke negeri adalah dana program. Guna memperkuat perubahan mekanisme ini, tambah Agung, dalam rancangan undang-undang APBN akan dicantumkan dana bos.
Sebelumnya Kementrian Pendidikan Nasional Diketahui mengumumkan pada triwulan pertama 2011. Dari 496 kabupaten hanya Kabupaten Supiori, Papua yang belum mencairkan hingga saat ini. Untuk triwulan kedua ada 31 kabupaten di 11 kabupaten yang belum mencairkan.
Sedangkan di triwulan ketiga baru ada 49 kabupaten dari 496 kabupaten yang sudah mencairkan dana bantuan operasional tersebut. Sedangkan Banyumas dan Purbalingga tercepat dalam pencairan BOS dalam periode ini. 

Sabtu, 13 Agustus 2011

Tadarus AL qur’an di Bulan Suci Romadhon


Lantunan suara membacakan ayat-ayat suci Al-Qur'an menggema di setiap sudut kota. Sebuah suasana yang tidak pernah diperoleh selain ketika bulan Ramadhan tiba. Dengan suka cita seluruh umat muslim di dunia menyambut kedatangan bulan Ramadhan, bulan penuh keberkahan dan keistimewaan.

Di bulan Ramadhan, setiap umat muslim dianjurkan untuk memperbanyak ibadah dan salah satunya dengan membaca ayat-ayat suci Al-Qur'an. Karena setiap ibadahnya umat muslim pada bulan Ramadhan akan dilipatgandakan pahalanya oleh Allah SWT.

Biasanya membaca ayat-ayat suci Al-Qura'an di bulan Ramadhan dilakukan secara bersama-sama oleh dua orang atau lebih, gunanya untuk dapat saling mengkoreksi kebenaran dari bacaan masing-masing.

Nah, kegiatan seperti itu disebut dengan tadarus Al-Qur'an. Tadarus Al-Qur'an ini sangat sering dilakukan dan ditemui setiap bulan Ramadhan tiba. Maka dari itu, setiap bulan Ramadhan banyak kita dengar senandung ayat-ayat AlQur'an bergema di setiap mesjid-mesjid.
Indriani Puji Rahayu, siswi kelas dua SMP N 4 Kepanjen dan teman 2 nya di musola Al  An’am Kepanjen Permai II putri P Gundul ini mengaku nggak pernah absen tadarus selama bulan puasa di musola, mengatakan, membaca ayat-ayat suci Al-Qur'an di bulan Ramadhan selain dianjurkan kepada seluruh umat muslim juga pahala yang diterima akan berlipat ganda.

"Sepengetahuan aku, di bulan Ramadhan setiap huruf yang kita baca dari ayat-ayat suci Al-Quran akan dihitung pahalanya, beda dengan di bulan-bulan lain," tutur Indri .

Menurut Indri, tadarus Al-Qur'an bukan hanya sekedar membaca, tapi melainkan dapat memahami isi kandungan dari ayat-ayat suci Al-Qur'an tersebut dan dapat diamalkan dalam kehidupan sehari-hari.

"Kalo aku, selain tadarus di mesjid aku juga tadarus di rumah. Biasanya setelah aku selesai di rumah, aku selalu membaca-baca arti dari ayat-ayat Al-Qur'an yang telah aku baca sebelumnya. Setidaknya aku bisa sedikit memahami kandungan dari ayat-ayat yang udah aku baca tadi," ungkap Indri.

Indri menambahkan dengan tadarus Al-Qur'an banyak manfaat yang diperoleh selain mendapat pahala, juga menambah ilmu dan memperbaiki bacaan Al-Qur'an. Karena menurut Indri, membaca Al-Qur'an tidaklah sama dengan membaca buku-buku yang lainnya.       

"Membaca Al-Qur'an tidaklah mudah, tapi tidak juga sulit. Tapi yang jelas beda dengan membaca buku-buku yang lain. Kalo kita salah menyebutkan hurufnya saja, maka artinya sudah berbeda. Maka itulah gunanya tadarus, jadi bisa saling mengkoreksi satu sama lain. Untuk itu dalam kelompok tadarus setidaknya harus ada satu orang yang benar-benar mengerti tentang bacaan Al-Qur'an sebagai pembimbing," ungkap Indri.

Ramadhan masih ada beberapa hari lagi. Buat kalian yang kemarin-kemarin belum sempat tadarus Al-Qur'an, masih ada waktu untuk menambah pahala dan memperlancar bacaan Al-Qur'an kalian dengan tadarus.  

Tadarus al-qur'an artinya mempelajari al-qur'an, yang meliputi cara membacanya, terjemahnya, tafsirnya, dan bila memungkinkan sampai teknis mengamalkan sebuah ayat yang kandungannya perlu pengamalan nyata. Yang pasti karena tadarus artinya belajar/mempelajari, maka harus disertai "tujuan pembelajaran" berupa modifikasi/perubahan perilaku.

Jumat, 05 Agustus 2011

Pondok Romadhon SDN Sukorejo 01


Hari pertama sekolah, pada bulan suci Ramadhan, seluruh sekolah di Kab Malang baik tingkat SD, SMP dan SMA menggelar kegiatan menyemarakan ramadhan dengan pesantren Kilat /Pondok Romadhon,

Kegiatan pesantren kilat /Pondok Romadhon di sekolah yang ada di Kab.Malang digelar selama dua hari. Sesuai dengan kelendar pendidikan, selama dua hari bulan ramadhan sekolah, seluruh siswa diwajibkan mengikuti kegiatan keagamaan atau pesantren kilat ini.




Kegiatan pesantren kilat/Pondok Romadhon juga bertujuan untuk menanamkan nilai-nilai keislaman bagi peserta didik pada bula suci ramadhan ini. Bagi siswa yang tidak ikut hadir pada kegiatan pesantren kilat ini diberikan sanksi atau absent tidak masuk sekolah.

Seperti yang terlihat di SDN Sukorejo 01 Kegiatan menyemarakan ramadhan dengan pesantren kilat digelar di sekolah. Seluruh siswa dikumpulkan didalam satu ruangan. antara siswa laki-laki dan siswa perempuan dipisahkan dengan garis pembatas menggunakan kain.

Saat kegiatan pesanteren kilat di SDN Sukorejo 01, para siswa sedang berlomba Tartil Qur’an ,Azan ,Kaligrafi dan baca puisi yang bernuansa Islami dewan juri dari guru mereka di sekolah tersebut. Terlihat siswa tampak semangat dalam mengikuti lomba tersebut


“Kegiatan pesantren kilat dilakukan setiap bulan suci ramadhan dan merupakan kegiatan pembinaan keagamaan para siswa,”kata Taman BA selaku Kepala SDN Sukorejo 01

Taman BA menambahkan, selain memberikan ceramah, setiap siswa diberikan bekal tentang pendidikan agama pada bulan suci ramadhan yang berhubungan dengan ramadhan.

Arsip Blog

 

Tags

Tari Merak dlm acara perpisahan klas 6 th 2009/2010

Tari Merak dlm acara perpisahan klas 6 th 2009/2010

Followers

Site Info

Jln Pahlawan No 2 Sukorejo Gondanglegi Malang Jatim
Copyright © 2009 Blogger Template Designed by Bie Blogger Template Vector by DaPino