TAHUN Baru biasanya identik dengan hal-hal yang menggembirakan. Bagi sebagian orang, Tahun Baru selalu ditunggu sebagai masa-masa untuk berlibur dan ber-refreshing setelah bekerja sepanjang tahun.
Rasanya sah-sah saja merayakan pergantian tahun (old and new) dengan berbagai pesta maupun acara seperti: kumpul bersama, mengadakan barbecue, pesta kembang api, hingga acara berkeliling kota untuk sekadar ikut meniup terompet di antara kemacetan lalu lintas di saat jam tepat menunjukkan pukul 00.00.
Akan tetapi, berbagai kegiatan yang dilakukan untuk menyambut datangnya tahun yang baru juga harus dilihat dari manfaat maupun sisi negatifnya, dan bukan hanya berdasarkan kesenangan belaka.
Bermain mercon dan kembang api adalah hal yang sebaiknya tak dilakukan (lagi) dalam berbagai perayaan yang ada.
Sayangnya, dalam berbagai acara yang mengisyaratkan kegembiraan, bermain mercon dan kembang api sudah bagaikan hal yang tak terpisahkan. Bagi sebagian orang, merayakan pergantian tahun tanpa mercon atau kembang api, seperti ada yang kurang. Ya, kurang semarak, kurang gaul, kurang seru, dan kurang berkesan!
Tapi, sadarkah masalah yang ditimbulkan dari bermain mercon dan kembang api adalah masalah serius yang sedang menjadi perhatian dunia saat ini, yakni pemanasan global?
Bermain mercon/kembang api selain berbahaya dan berpotensi menimbulkan kecelakaan seperti yang telah sering terjadi. Emisi yang dihasilkan dari pembakaran mercon dan kembang api dalam jumlah yang banyak dan dilepas ke udara, dapat memicu dan memperparah pemanasan global.
Dampak mengerikan dari pemanasan global tentunya merupakan hal yang telah kerap kita dengar, bahkan tak jarang kita rasakan juga, seperti kemarau berkepanjangan, timbulnya berbagai bencana kekeringan, gagal panen di berbagai negara yang memicu terjadinya kelaparan, mencairnya es di kutub yang memicu terjadinya banjir di berbagai negara, cuaca dan iklim yang tak menentu, serta berbagai penyakit yang timbul sebagai akibat dari rusaknya lapisan ozon Bumi, dan sebagainya.
Bayangkan, perayaan Tahun Baru Masehi adalah perayaan yang dilakukan semua orang tanpa terkecuali di muka bumi ini. Jika setiap kota di setiap negara dengan (hampir) setiap penduduknya merayakan Tahun Baru Masehi dengan mercon dan kembang api, berapa emisi yang sukses disumbangkan bagi Bumi? Bisa dibayangkan upaya yang dilakukan untuk menyelamatkan Bumi yang telah susah payah dilakukan sepanjang tahun oleh sekelompok manusia, mungkin telah tersiakan dalam satu hari saja.
: "Tolong jangan lagi bermain mercon/kembang api" atau "Tolong jangan melakukan pembakaran kertas dan sejenisnya" untuk menghemat SDA dan menyelamatkan Bumi. Namun, ada yang berpendapat, jika kita tak bermain mercon/kembang api, bukankah mereka di belahan Bumi lain tetap ada yang bermain juga?
Dalam hal ini, alangkah baiknya jika kita dapat mengendalikan diri dan memulai sebuah tindakan baik dari diri kita sendiri, untuk kemudian menjadi teladan bagi orang lain. Selain itu, sedapat mungkin kita berusaha untuk tidak ikut merusak Bumi yang menjadi penopang kehidupan kita semua.
Meski bermain mercon/kembang api bukanlah penyebab utama pemanasan global atau rusaknya Bumi, namun usaha pencegahan kerusakan Bumi wajib kita upayakan dari hal paling kecil sekali pun. Dan, bukan karena sok idealis, tanpa mercon dan kembang api, bukankah tanggal 1 Januari tetap akan tiba dan berlalu untuk kemudian tiba lagi?
Mari sambut tahun baru 2012 dengan bijak dan tak lupa bersyukur atas berkat-Nya di hari kemarin dan kesempatan yang diberikan-Nya kepada kita untuk melangkah di tahun 2012.
Semoga dengan kesadaran kita, perayaan pergantian tahun tidak menjadi semacam upaya "menghancurkan Bumi". Selamat Tahun Baru 2012!
Rasanya sah-sah saja merayakan pergantian tahun (old and new) dengan berbagai pesta maupun acara seperti: kumpul bersama, mengadakan barbecue, pesta kembang api, hingga acara berkeliling kota untuk sekadar ikut meniup terompet di antara kemacetan lalu lintas di saat jam tepat menunjukkan pukul 00.00.
Akan tetapi, berbagai kegiatan yang dilakukan untuk menyambut datangnya tahun yang baru juga harus dilihat dari manfaat maupun sisi negatifnya, dan bukan hanya berdasarkan kesenangan belaka.
Bermain mercon dan kembang api adalah hal yang sebaiknya tak dilakukan (lagi) dalam berbagai perayaan yang ada.
Sayangnya, dalam berbagai acara yang mengisyaratkan kegembiraan, bermain mercon dan kembang api sudah bagaikan hal yang tak terpisahkan. Bagi sebagian orang, merayakan pergantian tahun tanpa mercon atau kembang api, seperti ada yang kurang. Ya, kurang semarak, kurang gaul, kurang seru, dan kurang berkesan!
Tapi, sadarkah masalah yang ditimbulkan dari bermain mercon dan kembang api adalah masalah serius yang sedang menjadi perhatian dunia saat ini, yakni pemanasan global?
Bermain mercon/kembang api selain berbahaya dan berpotensi menimbulkan kecelakaan seperti yang telah sering terjadi. Emisi yang dihasilkan dari pembakaran mercon dan kembang api dalam jumlah yang banyak dan dilepas ke udara, dapat memicu dan memperparah pemanasan global.
Dampak mengerikan dari pemanasan global tentunya merupakan hal yang telah kerap kita dengar, bahkan tak jarang kita rasakan juga, seperti kemarau berkepanjangan, timbulnya berbagai bencana kekeringan, gagal panen di berbagai negara yang memicu terjadinya kelaparan, mencairnya es di kutub yang memicu terjadinya banjir di berbagai negara, cuaca dan iklim yang tak menentu, serta berbagai penyakit yang timbul sebagai akibat dari rusaknya lapisan ozon Bumi, dan sebagainya.
Bayangkan, perayaan Tahun Baru Masehi adalah perayaan yang dilakukan semua orang tanpa terkecuali di muka bumi ini. Jika setiap kota di setiap negara dengan (hampir) setiap penduduknya merayakan Tahun Baru Masehi dengan mercon dan kembang api, berapa emisi yang sukses disumbangkan bagi Bumi? Bisa dibayangkan upaya yang dilakukan untuk menyelamatkan Bumi yang telah susah payah dilakukan sepanjang tahun oleh sekelompok manusia, mungkin telah tersiakan dalam satu hari saja.
: "Tolong jangan lagi bermain mercon/kembang api" atau "Tolong jangan melakukan pembakaran kertas dan sejenisnya" untuk menghemat SDA dan menyelamatkan Bumi. Namun, ada yang berpendapat, jika kita tak bermain mercon/kembang api, bukankah mereka di belahan Bumi lain tetap ada yang bermain juga?
Dalam hal ini, alangkah baiknya jika kita dapat mengendalikan diri dan memulai sebuah tindakan baik dari diri kita sendiri, untuk kemudian menjadi teladan bagi orang lain. Selain itu, sedapat mungkin kita berusaha untuk tidak ikut merusak Bumi yang menjadi penopang kehidupan kita semua.
Meski bermain mercon/kembang api bukanlah penyebab utama pemanasan global atau rusaknya Bumi, namun usaha pencegahan kerusakan Bumi wajib kita upayakan dari hal paling kecil sekali pun. Dan, bukan karena sok idealis, tanpa mercon dan kembang api, bukankah tanggal 1 Januari tetap akan tiba dan berlalu untuk kemudian tiba lagi?
Mari sambut tahun baru 2012 dengan bijak dan tak lupa bersyukur atas berkat-Nya di hari kemarin dan kesempatan yang diberikan-Nya kepada kita untuk melangkah di tahun 2012.
Semoga dengan kesadaran kita, perayaan pergantian tahun tidak menjadi semacam upaya "menghancurkan Bumi". Selamat Tahun Baru 2012!